Selasa, 22 Agustus 2017

No Bake Chocolate Tart

Sosial media akhir-akhir ini banyak sekali video masak singkat berdurasi 60 detik, resep yang mudah diadaptasi dan sangat cocok untuk camil-camil keluarga saat weekend menjelang. Suka gemes kalau liat video-video masak yang membuat hasrat untuk membuatnya lebih meningkat, nafsu makannya juga lebih-lebih.
Video yang sering aku lihat berseliweran di sosial media ini pie crush, baked or no bake, semuanya menggiurkan dan susah-susah gampang buatnnya. Kali ini hatiku tertaut pada no bake chocolate cake.
No Bake Chocolate Tart

Ini dia bentuk tampilannya, berbahan dasar oreo dengan chocolate ganace dan topping strawberry, so simple. Tapi ada beberapa catatan yang perlu kamu perhatikan dalam membuat tart ini.
1. Perhatikan bahan dasar yang kamu gunakan
Kamu mau pakai oreo atau cracker biasa, keduanya bergantung pada jumlah atau komposisi mentega yang kamu gunakan. Jika kebanyakan dia akan sangat keras ketika dipotong, namun jika terlalu sedikit dia akan mudah pecah, atau bahasa jawanya itu mawur.
2. Perhatikan toppingnya
Karena disini aku pakai chocolate ganache, yang perlu diperhatikan adalah sata kamu mencairkan cokelatnya, cokelatnya jangan sampai gosong. Caranya agar tidak gosong dengan cara menaruh panci berisi cokelat diatas panci yang berisi air. Oia, pastikan panci yang berisi cokelat tidak menyentuh airnya.
Setelah kedua hal ini kamu perhatikan, jalan kamu membuat tart ini insyaallah akan lebih mulus, ya semulus jalan kamu ketika sudah dapat restu ibu bapak mu untuk menerima si dia, #eaa.
Karena memang mau makan yang manis-manis dan emang stok makanan menipis makanya aku spesial eksekusi isi dari video-video yang buat hati ga tenang mau eksekusi si hitam manis ini. Iya, kayak kamu.
Namanya #NoBakeChocolateCake, dari beberapa waktu lalu pernah mau buat chocolate oreo caramel namun sayang waktunya belum pas. Dan kali ini menghabiskan stok cokelat dan heavy cream di rumah. Let’s cooking ^^.
First, seperti yang sudah dibahas dalam membuat pie crust itu bisa pake pisau pastry jika bahan yang dibuat adalah dari terigu, mentega, air es dan kuning telur atau dengan food prosessor jika bahan crust yang digunakan adalah oreo atau biskuit marie yang dicampur dengan mentega cair. Mentega ya bukan butter, hasilnya akan lebih wangi susu dan lebih gurih namun jika tidak suka terlalu wangi susu bisa pakai margarine aja. Untuk Butter bisa gunakan yang berSH Halal MUI, karena sebagai muslimah penting untuk mengkonsumsi dan menggunakan yang halal.
Second, siapkan loyang yang akan dipakai. Aku pakai loyang pie berdiameter 20cm yang bongkar pasang seperti gambar di atas, bawahnya bisa di angkat. Gunanya saat nanti tart mau dikeluarkan dari loyang akan mudah.
Third, sapkan bahan-nahan seperti dibawah ini:
Bahan A:
330 gr Oreo (haluskan dengan food prosessor atau dengan blender makanan kering, pakai kayu dan diremahkan sampai halus juga bisa)
110 gr Mentega Unsalted (lelehkan, ini di tim aja)
Bahan B:
200 gr Milk chocolate
100 gr Dark chocolate
200 gr Haevy Cream (panaskan dengan api sangat kecil hingga panas saja). Tuangakan heavy cream dalam mangkok besar berisi cokelat tadi, diamkan 1 menit baru diaduk secara perlahan hingga tercampur rata)
Bahan C:
Siapkan buah strawberry segar secukupnya
Cara membuat:
1. Bahan A di mix hingga tercampur sangat rata, masukan kedalam loyang pie yang sudah disiapkan tadi. Simpan dalam kulkas dan siapkan bahan B
2. Mix chocolate dan cream tadi hingga tercampur rata mirip dengan selai cokelat
3. Ambil bahan A (pie) tadi, tuangkan bahan B diatas pie oreo, hias dengan strawberry sebagai pemanis. Simpan dalam kulkas 3 jam atau semalaman.
Selamat mencoba..



Kamis, 17 Agustus 2017

C H O I C E

Dalam kehidupan ini akan selalu dihadapkan dengan yang namanya pilihan, semua pilihan itu bebas dipilih namun tidak semua konsekuensinya bisa bebas kita pilih.

Sebagai seorang yang besar dari hasil buah keringat berdagang makanan, aku memilih untuk meneruskan dan membesarkan lagi apa yang sudah dimulai oleh ibuku. Iya, sedari kecil aku sudah terbiasa dengan aroma pastel yang sudah matang dipagi hari, terbiasa dengan wangi ketan urap yang hangat dimakan dengan sambal kacang, wangi gosong dandang yang membuat seisi rumah heboh, haha. Buatku sudah biasa, suasana ini sudah aku rasakan semenjak aku masih duduk di sekolah dasar.
Masih hangat dalam ingatan bahwa beberapa tahun lalu saat aku masih kecil, sarapan pagiku adalah nasi hangat dengan satu buah pastel yang baru matang, lengkap dengan isian wortel dan kentang. Kala itu bisa menikmati sarapan pagi dan minum air teh hangat sudah nikmat tak terhingga. Dan hal yang sama juga menjadi kebiasaan adik dan tetangga pemilik rumah kontrakanku.
Pastel yang telah matang ini bukan hanya untuk sarapanku tapi juga dikirimkan ke kantin kantor Patra Kuningan yang dipesan oleh Ibu Haji tetangga yang memiliki kantin di sana, kini beliau masih baik dan dekat dengan keluarga kami seperti Ibu angkat untuk aku dan adik-adikku.
Pengalaman hiduplah yang menuntutku menjadi anak yang harus bergerak lebih, berlari lebih kencang dari anak sebaya lainnya. Pengalaman juga yang mengajarkanku betapa berartinya memiliki orang tua yang mau bekerja keras demi anaknya dapat mengenyam bangku sekolah hingga sekolah menengah kejuruan.
Ketika ada yang berkata "Wah, kok kamu keren ya". Hal itu bukan karena awalnya aku yang memulai, tetapi karena keadaan yang mengajak aku untuk berlari. Namun itulah pilihan yang aku ambil. Bekerja, berdagang, melanjutkan kuliah bukanah hal mudah untuk dijalankan, namun ada tujuan besar yang mau aku capai. Demi tercapainya tujuan itu aku harus dengan senang hati menjalankannya.
Jikalau tidak rasanya aku tak akan sanggup untuk menjalankan semuanya, dan jika bukan kuasa-Nya dan kehendak-Nya aku pun tak akan pernah bisa menikmati manisnya proses kehidupan ini.
"Kok kamu ngga ada capeknya sih, Ma?". Siapa bilang? Capek itu pasti tapi rasa capek aku seketika hilang ketika mendengar kepuasan dari pelanggan, dan yang membuat aku capeknya tidak hilang saat dimana aku tidak berhasil menyelesaikan pesanan dengan baik.
Berat, sudah jelas. Terlebih membesarkannya dimulai dari minus, tidak mengetahui ilmunya sama sekali, harus bergerak cepat kesana sini untuk mendapatkan banyak ilmu dan bisa terus fight. Terus bergerak untuk menyiapkan amunisi untuk berlari. Waktu, pikiran, biaya, sudah pasti, tinggal bagaimana kita mau menyikapinya.
Apa yang aku rasakan belum ada seujung kuku para pejuang hebat di luar sana, banyak sekali yang jauh besar pengorbanannya dan terbukti mereka dapat berhasil untuk mencapai impian dan mimpi mereka.
Jadi, selagi muda masih dibawah 30thn tidak ada kata lelah untuk terus berjuang, untuk terus menjalankan hidup. Untuk terus meraih impian sebagai seorang pebisnis kuliner yang ilmunya bermanfaat untuk banyak orang. Insyaallah lelahnya bisa jadi pemberat timbangan amal di sana kelak. Aamiin.
Pesanan Nasi Box yang dibuat oleh saya dan tim

Melalui sekotak demi sekotak kue dalam dus inilah perjalanan akan dimulai, perjalanan panjang yang akan membawa pada sebuah tujuan yang sudah dicanangkan sejak tiga tahun lalu. Siapkan nafas panjang dan tenaga lebih kuat untuk terus berjuang. Jika berhenti disini, musnahlah sudah semua jalan untuk menuju tujuan hidup.
Banyak sekali anak muda diluar sana yang masih muda dan sukses. Dan banyak juga dari anak yang tidak memiliki keluarga yang utuh pun banyak yang sukses, so kamu yang tidak memiliki keluarga lengkap percayalah dengan apa yang kamu miliki, bersyukur dan terus menambah ilmu pada diri agar bisa Rise Above The Crowd.
Jangan pernah hiraukan apa yang mereka katakan tentang kita, jika baik ambil sebagai nasihat, jika buruk buang jauh-jauh. So, keep fighting ya Bro, Sis.


Rabu, 16 Agustus 2017

#NasihatDiri Untuk Insan Produktif - Review Buku

Terlahir menjadi manusia dalam keadaan miskin itu tidak masalah, namun jika meninggal masih dalam keadaan miskin (terlebih ilmu) sesungguhnya kita adalah manusia yang merugi. Semoga Allah senantiasa mudahkan kita untuk terus melangkahkan kaki untuk menuntut ilmu. Menjadi manusia yang jauh lebih baik dari hari kemarin, dan terus istikamah menjalankannya.
Dalam langkah hijrah kita kerap kali jatuh dan bangun tanpa henti, tak lelah untuk bangun saat terjatuh, tak kalah pentingnya jiwa untuk terus meningkatkan kualitas diri agar saat kembali pulang masih dalam keadaan yang miskin. 
Saat pikiran mulai penuh dengan yang tak dapat teruraikan oleh ucapan, maka jalan terbaik adalah menuangkannya dengan tulisan. Dan saat hati mulai lelah maka perlu ada yang mengisi baik dari perkataan atau bacaan. Dengan menambah asupan bacaan tandanya kita sedang memperkaya diri, merubah dari miskin menjadi kaya.
Sama seperti hidup serupa dengan naik taksi. Dialog wajib pertama kali menutup pintu adalah tentang tujuan. Jika ia jelas sejak awal, tidak saja perjalanan kan berakhir sampai tujuan, namun juga menghemat waktu dan biaya. Akan tetapi, seseorang yang naik taksi tanpa tujuan tak hanya akan habis waktu dan uang, ia pun turun dengan kehampaan.
Saat hati hampa inilah waktu terbaik untuk mengingat semua yang terbaik dari-Nya. Dalam buku #NasihatDiri Untuk Insan Produktif ini banyak sekali hal sehari-hari yang kadamg kita lupa, dalam buku ini terdapat 70 nasihat yang menjadi pengingat agar terus mendekat pada kalam-Nya.
“Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang didalam dada.” (Al-Hajj: 46)